Imam Syafi'i
Selasa, 03 Januari 2012
Suamiku,..
Tak terasa Allah telah mempertemukan kita
Sekian lama dalam mahligai cinta
Izinkan aku mengungkapkan perasaan yang terpendam
Meski tak seindah kata-kata pujangga
Kuingin menyampaikan padamu apa adanya
Kekasihku,...
Aku mencintaimu lebih dari apa yang bisa kukatakan
Bagiku cinta begitu mulia
Ia hadir bukan untuk saling menghalangi, saling menyakiti, pun bukan untuk saling tidak menghargai
Cinta begitu indah sayang
Aku tak ingin membuat kita saling bertengkar
Saling menjauhi apalagi saling berbeda pandangan
Suamiku,....
Aku tahu engkaupun mencintaiku
ketika engkau melarangk keluar rmah
Semata karena Ekspresi kecintaanmu
Karena Engka mencemaskan diriku
Terima Kasih atas perhtian itu
Tapi Suamiku,.....
Aku keluar rumah tidak untuk mencari kemurkaan Allah
Justru aku berusaha menjadi wanita mulia
Sebagaimana para Shahabiyah disisi Rasulullah
Ingatkah Engkau saat memilihku menjadi istrimu...?
Kau katakan tengah mencari teman sejati
Buat menemani perjalanan mengarungi lautan kehiduan
Bahkan kau tuliskan kriteria "Cerdas dan Aktif"
Sebagai Syarat Calon Istrimu
Suamiku Pahlawanku,....
Kini aku sering sedih ketika kau selalu lupa
Hari pernikahan dan tanggal lahir anak-anak kita
Tahukah Kekasih,.. Aku ingin kau selalu mengingatnya
Aku selalu membayangkan
Pada Hari perkawinan kita kau mengajakku keluar rumah
Berdua saja mengulang masa-masa indah
ketika kita baru menikah
Tapi yang sering kudapati hanyalah
lewatnya hari-hari bersejarah
begitu saja, seakan kau tak pernah memperdulikannya
Bahkan kau tak ingat lagi hari lahir anak-anak kita
sesibuk itukah engkau, samiku...?
hingga tak tersisa sedikitpun memory indah dalam kehidupan kita
Suamiku,...
Aku masih ingat saat kita sambut kelahiran bayi pertama
begitu bangga kau padaku, sembari memberi harapan
"kita harus punya anak Sholeh dan Sholehah"
namun kenapa kini ku tak perduli dengan mereka...?
jarang sekali kau sempatkan waktu untuk bercanda,
bermain, atau bahkan mengajari mereka mengaji
Kau biarkan aku sibuk dengan mereka
sementara kau asyik membaca koran atau menonton Televisi
sesekali berteriak... "Mi,.. Adik ngompol nih...!"
Suamiku,....
Sebagai istri aku memahami bahwa tugasku adalah mengurus rumah tangga
namun sulit bagiku memahami
saat aku telah berlelah-lelah dengan seluruh urusan dalam rumah
tak saupun pujian terhadap indahnya penataan dan lezatnya masakan
bahkan kau masuk rumah dengan sepau penuh tanah
sementara baru saja selesi kubersihkan lantai
dan Kau lempar sepatu atau baju kotor dmana saja kau mau
Atau,.. kau katakan betapa Enaknya masakan ibumu ketimbang masakanku....
Suamiku, tambatan Hatiku....
Kadang aku merasa kau terlalu Egois
sering membandingkan aku dengan perempuan lain
tidak pintar lah,.. Kurang seksi lah,.. kurang cantik lah, nggak Gaul lah.......
Suamiku,.. cintai aku apa adanya
lihatlah aku sebagai aku, jangan bandingkan dengan yang lain
sebab engkau menikah dengan manusia
bukan Bidadari Surga
katakan saja apa yang hendakkau katakan
bicaralah padaku sayang,.. jangan hanya diam saja
sebab diam tak menyelesaikan masalah..
Suamiku,...
Aku ingin kau mencintaiku dengn setulus hatimu
agar aku selalu merasa nyaman berada di dekatmu
Cintai aku sebagaimana adanya
Agar Cinta kita tumbuh diatas Kejujuran....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar